Many times what happens earlier is what leads you to what has to happen. Definisi Permaculture atau permakultur, menurut istilahnya bisa dicari ada banyak di Google. Disini saya coba untuk mendefinisikan permakultur menurut perspektif saya sendiri, ketika awal kenalan sampai pada akhirnya berada di dalam lingkarannya.. Dimana awal pertama bertemu dengan permakultur? mungkin berawal dari ketidaksengajaan dan ketidaktahuan pergi ke Bumi Langit yang letaknya di kawasan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat apa ini ? begitu datang sudah diajak untuk membuka alas kaki sendiri. Kaget dan antusias, mungkin ini moment yang paling saya ingat. Kenapa buka alas kaki? jawabanya sederhana, untuk mengenal ibu bumi. Manusia diciptakan dari tanah, namun kurang mengenal darimana asalnya, karena terbiasa dibungkus agar tak mudah merasa sakit. Waktu itu dijelaskan oleh Mas Tsalas bahwa saat melepaskan alas kaki, kita dapat mengenal dan merasakan tekstur yang ada dibawah kaki kit
Alhamdulillah diakhir tahun 2017, dipertemukan dengan buku yang berjudul "BIG MAGIC" karya penulis terkenal Elizabeth Gilbert, yang bukunya "Eat, Pray, Love" sempat jadi bestseller bahkan dibuat film. Belum tuntas baca bukunya, tapi cukup mengembalikan mood untuk bisa nulis kembali.. Buku ini lebih banyak membahas tentang perburuan menemukan kehidupan kreatif. Dari sini menemukan makna kehidupan kreatif dari sudut pandang yang berbeda, bukan hanya sekedar membuat karya lukis,menggambar, menari atau bernyanyi. Nyatanya kehidupan kreatif itu adalah perburuan untuk menemukan permata atau harta karun, menjalani kehidupan dengan lebih mengandalkan keingintahuan daripada rasa takut. Pada akhirnya kehidupan kreatif akan menjadikan kehidupan lebih bermakna. Dan tentu saja setiap individu punya harta karunnya masing-masing. 2018 tiba! tak ada keinginan untuk menyambut kedatanganya dengan meriah, cukup dengan refleksi, kumpul bersama keluarga, tidur, melihat ku