Many times what happens earlier is what leads you to what has to happen.
Definisi Permaculture atau permakultur, menurut istilahnya bisa dicari ada banyak di Google. Disini saya coba untuk mendefinisikan permakultur menurut perspektif saya sendiri, ketika awal kenalan sampai pada akhirnya berada di dalam lingkarannya..
Dimana awal pertama bertemu dengan permakultur? mungkin berawal dari ketidaksengajaan dan ketidaktahuan pergi ke Bumi Langit yang letaknya di kawasan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tempat apa ini ? begitu datang sudah diajak untuk membuka alas kaki sendiri. Kaget dan antusias, mungkin ini moment yang paling saya ingat. Kenapa buka alas kaki? jawabanya sederhana, untuk mengenal ibu bumi. Manusia diciptakan dari tanah, namun kurang mengenal darimana asalnya, karena terbiasa dibungkus agar tak mudah merasa sakit. Waktu itu dijelaskan oleh Mas Tsalas bahwa saat melepaskan alas kaki, kita dapat mengenal dan merasakan tekstur yang ada dibawah kaki kita, apakah kasar, basah, lembek, berpasir dsb. Ketika sudah kenal, selanjutnya bisa memahami dan peduli dengan tempat darimana kita berasal.
Sejenak saya merenung, oh ya kaki ini sudah lama sekali tidak mengenal rumput yang basah, tanah yang lembab, dan menginjak tanah yang berpasir. Sempat merasa was-was gimana kalau nanti ada binatang yang gigit kaki saya? tapi lama kelaaman rasa itu sirna, toh ini bisa membuat saya berjalan lebih eling atau sadar yang berarti benar-benar menginjak ibu bumi dengan pelan-pelan dan hati-hati. Beberapa waktu kebelakang ini saya merasa sepertti mengawang, melangkah tp tak sungguh-sungguh sadar apa yang saya lakukan. Mungkin ini bisa menjadi treatment khusus supaya bisa sadar.
Disini ada beberapa rumah tinggal, yang tiap rumahnya ada pekarangan sendiri bisa disebut juga "Kitchen Garden", dari sini penghuni rumah bisa mendapatkan bahan makaanannya sendiri. yaa tidak banyak sih, tapi bisa jadi bahan pelengkap bumbu-bumbu masak seperti tomat, sayuran, cabai, bawang dll. Tidak perlu belanja ke warung, cukup petik sedikit keperluan masak dari pekarangan rumah. itu cukup hemat dan membahagiakan. Tentunya terjamin lebih sehat, karena kita tau asal makanan kita darimana,karena kita yang tanam sendiri.
Dalam Permakultur, semuanya dibuat bersinergi, begitupula dengan cara bercocok tanam. Setiap tanaman punya peranannya masing-masing, tidak bisa dipisahkan, satu sama lain saling dapat melindungi, menguntungkan atau bahkan merugikan. yaa mungkin sering mendengar adanya istilah simbiosis di ilmu Biologi. Darisini juga saya sadar bahwa ilmu-ilmu kehidupan bisa kita pelajari dari alam itu sendiri. Mereka membuktikan tanpa harus banyak berkata-kata, manusia bisa memperhatikan bahkan memodifikasi. Tanaman mereka berbeda tapi bisa saling mengisi kekurangan masing-masing, begitu pula manusia yang semestinya bisa belajar dari segala perbedaan sehingga bisa paham akan kelemahan dan kelebihan masing-masing, dan melengkapi satu sama lain.
Dalam Permakultur, hewan ternak diperlakukan dengan baik dan bahagia. Mereka diberikan tempat tinggal yang layak, dalam artian mereka bisa bergerak bebas dan memiliki tempat untuk tidur yang teduh dan pakannya alami. Bukan hanya ternaknya jadi sehat, mereka juga bahagia. Ketika diperlakukan dengan baik hewan ternak pun akan ikhlas jika daging/telur/susu nya dikonsumsi. Ketika hewan ternak ikhlas, maka kita juga akan bahagia mengkonsumsinya,
Comments
Post a Comment