Sudah sedari dulu ingin sekali punya bunga matahari yang
tumbuh di pekarangan rumah. Mekar dengan pancaran warna kuningnya yang cerah,
tumbuh mengikuti arah sorotan sinar matahari. Sedap!
Bunga matahari (
Helianthus annuus) pertamaku sukses tumbuh di pekarangan berkat sumbangan
bibit dari salah satu tokoh inspiratifku yaitu om Sudarmanto Edris (bisa cek sosial medianya @sangpemotret). Beliau lebih senang di panggil tukang motret daripada fotografer hehe, pecah banget karyanya terutama untuk foto-foto makro
nya. Banyak hal yang sangat menginspirasi dari beliau ini, salah satunya beliau
suka menanam di pekarangan rumahnya, dan hampir seluruh objek fotonya itu dari
pekarangan rumahnya sendiri. Kerenya adalah beliau sengaja menanam, sekaligus
ngejaga penghuni yang ada di tiap tanaman. Sebut saja sang penghuni pohon jeruk
nipis, ulat (Papilio memon) yang lagi
rakus banget makanin dedaunannya. “Itu
ulat aku biarkan saja disitu, ngga aku bunuh. Dan yang aku baru tau itu ternyata
ulat juga bisa ganti kulit juga” dengan logat khas NTT beliau memaparkan
sambil memperlihatkan hasil foto ulat yang lagi ganti kulit itu. Komposisi warna
dan cahaya, moment, angelnya PERFECT!
Bunga Matahariku sudah tumbuh, mekar, dan layu. Tapi selalu mehasilkan
biji dan ditanam lagi sama bapakku yang sekarang lagi jatuh cinta banget sama yang
namanya menanam. Sampai tak kuasa meninggalkan rumah berhari-hari, karena
khawatir takut mati soalnya ga ada yang nyiram. Masya Allah, menanam bisa jadi
terapi kesenangan juga rupanya..
Senin pagi yang cerah, lagi panen daun basil. Disapa sama
Lebah (Apis mellifera) yang lagi waggle dance, terus melandas di karpet
kuning alias polen-polen bunga matahari yang mekar dan cerah ceria. Gak lama
temennya datang, melandas lagi di karpet-karpet kuning lainnya. Mereka nampak
bahagia sepertinya, kebanjiran nektar. Terlihat belepotan kuning sana-sini di
ke enam kaki mereka. Polen-polen nempel, tanpa sadar penyerbukan pun terjadi
saat mereka menghisap nektar dari bunga matahari. Wow fakta menarik, penasaran
dengan warna bulat kuning yang menempel di kaki paling belakang lebah. Setelah
baca-baca, ternyata itu “Pollen Collector”
seperti tempat untuk nampung pollen-polle.n Gunanya apa?Untuk asupan
protein, vitamin dan sedikit mineral buat larva dan bayi-bayi lebah yang masih stay dikandang. Coba baca: http://missapismellifera.com/2013/03/16/bbka-module-6-honeybee-behaviour-how-honeybees-use-nectar-pollen-propolis-and-water/
Masya Allah, mungkin menurutmu biasa aja. Namun, hal sesederhana
ini dan mungkin sudah jarang terjadi di komplek atau perkotaan, tapi sungguh
membuat hati senang dan damai. Ngga percaya? Coba kosongkan pikiranmu dari segala
hal yang riuh, tarik nafas dalam nikmati udara bersih yang ada di sekitar,
perhatikan baik-baik lebah tersebut dengan hati yang tulus dan gembira. Amati setiap
detil-detil apa yang dia lakukan, nikmati irama merdu suara lebah yang mungkin
lagi bernyanyi gembira sembari menghisap nektar-nektar yang manis..
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibikin manusia.Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang memikirkan." [QS. An-Nahl :68- 69]
Tidak lama kemudian, suara merdu itu menjadi nyaring sangat
nyaring seperti teriakkan yang horror. Innalillahi seekor lebah dimangsa sang
predator laba-laba yang dari tadi ternyata sudah stay tuned dibalik lekukan-lekukan bunga matahari. Sang lebah tidak
bisa berkutik lagi dari cengkraman kuat delapan kakinya laba-laba. Yaa memang
selalu terjadi hal seperti ini dalam ekologi komunitas, adanya predasi,
kompetisi, dan simbiosis.
Tidak jauh dari sana ada belalang betina yang lagi
asik ngemil daun bunga matahari, juga kutu-kutu daun yang lagi sibuk menghisap
nutrisi dari daun. Adapula ladybug yang
cuma jalan-jalan kecil melewati sang kutu daun.
Masya Allah dari satu komunitas bunga matahari saja sudah ada
beragam sekali nilai-nilai kehidupan yang mungkin bisa jadi harta karun batin buat
kita. Lalu, bagaimana dengan komunitas lain?
*concern what’s arround,
make it interesting, and get amazed
Comments
Post a Comment